TES IVA
Tes IVA merupakan skrining awal kanker serviks. Kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18
Benar
Bila ditemukan IVA Positif, dilakukan krioterapi, elektrokauterisasi atau eksisi LEEP/LLETZ
Benar
Dengan dilakukannya tes IVA ,merupakan salah satu bentuk pencegahan sekunder terhadap terjadinya kanker serviks
Benar
Jika terdapat kecurigaan kanker pada pemeriksaan serviks, maka pasien dirujuk , pemeriksaan IVA tidak dilanjutkan . Jika pemeriksa adalah dokter ahli obstetri dan ginekologi , lakukan biopsi
Benar
Pelaksana iva tes dapat dilakukan oleh bidan, perawat terlatih, dokter, dan dokter spesialis.
Benar
TES IVA adalah tes menggunakan asam asetat 3-5 % (cuka dapur) dengan metode inspeksi visual untuk mendeteksi adanya lesi prakanker atau kanker serviks
Benar
Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat menstruasi,dan saat asuhan nifas atau paska keguguran
Benar
Tes IVA positif ditandai dengan bercak putih atau aceto white epithelium
Benar
Perempuan hamil dan sedang menstruasi boleh saja melakukan tes IVA
Salah
Setelah diolesi asam asetat 3-5%, tunggu hasil IVA selama 10 menit, perhatikan apakah ada bercak putih( acetowhite epithelium) atau tidak
Salah
Tes IVA dapat mendeteksi dini kanker serviks. Tes IVA merupakan kepanjangan dari identifikasi visual dengan asam asetat
Salah
Berikut ini keuntungan dari tes iva, yaitu : non -invasive, mudah-murah, dan hasil didapat dalam 2 hari .
Salah
Bidan atau dokter harus merujuk pasien jika lesi aceto white lebih dari 50% dari permukaan leher rahim, lesi aceto white meluas sampai dinding vagina atau lebih dari 2mm tepi luar probe krioterapi
Salah
Jika tidak tampak SSK, lakukan IVA dengan mengoleskan kapas lidi yang sudah dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5% ke seluruh permukaan serviks
Salah
Pada pemeriksaan iva tes, jika terdapat kecurigaan kanker serviks setelah pemeriksaan serviks, langkah selanjutnya adalah identifikasi Sambungan Skuamo kolumnar (SSK)
Salah